Atasi Kekurangan Gizi, Kader Posyandu Mengikuti Pelatihan PMBA

Aditya Pertama 15 November 2021 10:43:36 WIB

PoncoWarta - Setiap keluarga yang mempunyai bayi dan anak usia 6-24 bulan hendaknya mempunyai pengetahuan tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), agar mampu memberikan ASI eksklusif dan menyiapkan MP-ASI yang sesuai di masing-masing keluarga. Pemberian makan yang terlalu dini dan tidak tepat dapat mengakibatkan anak menderita kurang gizi antara lain stunting sehingga perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan sejak lahir secara rutin dan berkesinambungan. Kader posyandu sebagai salah satu pendamping dalam pemantauan gizi anak perlu dilatih agar mempunyai pengetahuan tentang ASI eksklusif dan MP-ASI serta ketrampilan pemantauan pertumbuhan dan ketrampilan memberikan konseling.

Bertempat di pendopo kalurahan Poncosari, Pemerintah kalurahan Poncsoari bekerjasama dengan Puskesmas Kapanewon Srandakan melaksanakan pelatihan terhadap kader posyandu terkait dengan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Hadir dalam kegiatan pelatihan Kamituwo Kalurahan Poncosari, Bidan Desa sebagai perwakilan dari puskesmas Kapanewon Srandakan, Ketua TP PKK Kalurahan Poncosari, Pokja IV PKK dan para kader posyandu di wilayah Kalurahan Poncosari. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari sabtu (13/11/2021) pada pukul 09.00 WIB.

Dalam sambutannya, Marwatiningsih selaku ketua TP PKK kalurahan Poncosari menyampaikan bahwasannya pada pelatihan kali ini dikhususkan untuk kader posyandu untuk membekali mereka dengan pengetahuan, keterampilan dan alat untuk mendukung ibu, ayah dan pengasuh dalam meningkatkan praktik pemberian makan kepada bayi dan anak secara optimal.

Ika Wahyu Nurrini selaku kamituwa kalurahan Poncosari menyampaikan salah satu dampak tidak tepatnya pemberian makanan bagi bayi anak adalah stunting sehingga pemberian MPASI yang tepat waktu, adekuat dan aman merupakan investasi kesehatan bagi anak dimasa depan.

"Ibu hamil perlu untuk menjaga kesehatan kehamilan dan kesehatan diri agar kelak bayi yang dilahirkan sehat, sehingga pemenuhan kebutuhan nutrisi harus diperhatikan dengan baik", Ujar Warismi selaku bidan kalurahan dari puskesmas Srandakan. Selain daripada kebutuhan nutrisi, bidan kalurahan juga menyampaikan beberapa hal lain yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil, diantaranya adalah memperhatikan pola makan, penambahan berat badan yang sehat, rutin memeriksakan kehamilan pada dokter kandungan.

Selanjutnya penyampaian materi pemenuhan gizi oleh ahli gizi dari puskesmas Srandakan menyamp[aikan bahwasannya bayi mulai dikenalkan dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan tetap memberikan ASI lanjutan sampai dengan usia 2 tahun atau lebih. Pemberian MP-ASI mulai usia 6 bulan menjadi sangat penting mengingat pada usia 6-11 bulan kontribusi ASI pada pemenuhan kebutuhan gizi hanya dua per tiga sedangkan sepertiganya harus dipenuhi dari MP-ASI. Seiring bertambahnya usia, kehadiran MP-ASI menjadi semakin penting. Pada saat bayi berusia 12-23 bulan, dua per tiga pemenuhan kebutuhan gizi berasal dari MP-ASI. Sehingga perlu diperhatikan dalam pemberian MP-ASI adalah kuantitas dan kualitasnya memenuhi prinsip gizi seimbang agar tidak cenderung tinggi karbohidrat tetapi juga memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Komentar atas Atasi Kekurangan Gizi, Kader Posyandu Mengikuti Pelatihan PMBA

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License