Diskusi Rembug Stunting, Upaya Turunkan Angka Stunting

Aditya Pertama 17 Agustus 2025 20:37:51 WIB

PoncoWarta - Bertempat di pendopo Kaluahan Poncosari, dilaksanakan giat pertemuan tekait dengan giat rembuk stunting sebagai upaya untuk menyepakati komitmen bersama, merancang program yang terintegrasi, dan memastikan penggunaan anggaran yang tepat untuk menurunkan angka stunting demi generasi mendatang yang lebih sehat. Hadir dalam giat tersebut Panewu Srandakan, Perwakilan dari puskesmas kapanewon Srandakan, Koordinator PLKB serta para kepala dusun dan kader dusun.

Dalam sambutannya, H SUpriyanto selaku LUrah menyampaikan mengenai pentingnya penanganan stunting sebagai program prioritas nasional yang wajib didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa penurunan angka stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan atau pemerintah, tetapi memerlukan kerja sama semua pihak, mulai dari kader, tokoh masyarakat, hingga keluarga sebagai unit terkecil.

Selanjutnya pada sambutan Panewu mengapresiasi atas inisiatif yang telah dilakukan oleh Pemerintah Desa Poncosari. Beliau menyatakan bahwa kegiatan rembug stunting seperti ini menjadi bukti nyata adanya komitmen bersama dari pemerintah desa dan masyarakat dalam menghadapi permasalahan stunting yang berdampak pada kualitas generasi masa depan. Ia juga menegaskan pentingnya tindak lanjut dan pelaporan yang terintegrasi agar program berjalan efektif dan tepat sasaran.

Pada acara inti, Wahyu Ika Nurrini selaku Kamituwa memaparkan mengenai kondisi stunting di Poncosari dengan adanya:

  1. Jumlah Balita : 668 (Juni)
  2. Jumlah Balita Stunting (Data Februari 2025) : 74 (14,08%)
  3. Data Ibu Hamil KEK/ Anemia : 7 (Juni)

Menurut data yang diperoleh beberapa penyebab stunting di Poncosari antara lain:

  1. Terdapat perokok di keluarga
  2. Pola asuh dan pola makan
  3. Tinggi badan <48cm saat lahir
  4. Pengasuhan oleh orang lain
  5. BBLR
  6. Tidak ASI eklusif
  7. Adanya penyakit penyerta
  8. Lahir premature
  9. 4 Terlalu (Terlalu Muda, Terlalu dekat jarak kehamilan, Terlalu Tua usia, hingga Terlalu banyak anak)


Dari paparan diatas dan diskuksi diusulkan beberapa kegiatan untuk menangani masalah stunting:

  1. KIA
  2. Pemberian PMT Bumil
  3. Kelas Ibu Hamil
  4. Pemantauan Ibu Hamil Datang Ke Posyandu
  5. Pemberian Tablet Tambah Darah
  6. Pendampingan minum TTD
  7. Edukasi Pemenuhan Gizi MPASI untuk Baduta dan Balita (CFC)
  8. Edukasi Pola Asuh
  9. Update Ketrampilan Kader Posyandu
  10. Bina Keluarga Remaja
  11. Sosialisasi Persiapan Menjadi Ibu Hamil
  12. Konseling Gizi
  13. Pemberian Susu
  14. Pemeriksaan Dokter Anak
  15. Sanitasi dan Air Bersih
  16. Sosialisasi PHBS

Panewu Anom Srandakan memberikan tanggapan dengan menegaskan bahwa stunting dapat dicegah dengan memperhatikan gizi dan kesehatan ibu hamil dan anak. 1000 pertama kehidupan adalah periode kritis untuk pencegahan stunting. Masyarakat perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan stunting.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License