Kampung Lele bayuran

Aditya Pertama 13 Februari 2020 08:41:51 WIB

PoncoWarta_Dusun Bayuran - Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar dan merupakan sumber protein yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat indonesia saat ini. Ikan lele memiliki nama ilmiah clarias, bentuk tubuhnya pipih memanjang licin tanpa sisik, kepalanya keras dengan “kumis” disekitar mulutnya. Setiap 300 gram daging ikan lele mengandung sekitar 130 kalori, 16 gram protein, dan 7 gram lemak. Selain itu ikan ini juga kaya akan vitamin 12, tiamin, niacin dan mineral lainnya.

Banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi dan dincar oleh para pembeli, tak jarang banyak masyarakat yang ingin mencoba untuk membudidayakan dan berternak Ikan lele. Disamping banyak peminatnya, jarak usia panen ikan lele yang tidak terlalu lama adalah salah satu alasan banyak masyarakat yang membudidayakan ikan Lele. Pembudidayaannya sendiri cukup mudah dan murah karena ikan lele merupakan jenis ikan air tawar sehingga, banyak orang berminat untuk membuka usaha budidaya ikan lele. Ikan lele sendiri memiliki banyak jenis seperti ikan lele dumbo, ikan lele phyton, dan ada pula yang dinamakan ikan lele sangkuriang.

Sebagai dusun yang banyak warganya berprofesi sebagai petani, Dusun Bayuran yang terletak di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul mempunyai cara tersendiri sebagai usaha sampingna dalam menambah penghasilan keluarga. Salah satu usaha sampingan yang ditekuni oleh warga masyarakat dusum Bayuran adalah budidaya ikan Lele. Pada awal tahun 2017, Ikhsan Nuryanto selaku Dukuh Dusun membentuk Kelompok ternak "Mino Lestari" dengan usaha untuk membudidayakan ikan Lele. Dengan anggota sebanyak 14 orang warga, budidaya yang dilakukan dari kelompok ternak Mino Lestari adalah seputar pembibitan, pembesaran ikan lele dan perpaduan minasabin.

Dengan memanfaatkan lahan di komplek Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Srandakan yang kebetulan terletak di dusun Bayuran dan area persawahan belakang gedung BPP, kelompok ternak Mino Lestari mendirikan petak-petak kolam ikan air tawar untuk budidaya lele. Terdiri dari 7 petak kolam pembibitan dan 5 petak kolam pembesaran, kelompok ternak Mino Lestari biasanya mengisi satu kolam pembesaran dengan 3000 ekor ikan Lele. Banyaknya ikan Lele dan dapat dipadatkan pada 1 petak kolam juga merupakan salah satu alasan ikan Lele banyak dibudidayakan oleh para peternak Indonesia.

Dalam pembudidayaannya jenis ikan lele yang dipilih oleh kelompok ternak Mino Lestari adalah lele sangkuriang. Dipilihnya lele jenis sangkuriang ini bukan tanpa alasan, karena lele sangkuriang mempunyai beberapa keunggulan diantaranya adalah pertumbuhan lele cepat, telur yang dihasilkan banyak, lebih tahan pada penyakit, pemeliharaan mudah, kualitas daging bagus. Disamping ada keunggulan ada juga kelemahan yang ada pada lele jenis ini, kelemahannya adalah tidak tahan terhadap perubahan pH air. Bila terjadi hujan, ada baiknya dilakukan permbersihan terhadap kolam ikan lele meskipun akan menghilangkan plankton yang menempel.

Budidaya ikan Lele yang di lakukan oleh kelompok ternak Mino Lestari adalah dengan menggunakan sistem Bioflok. pada umumnya menggunakan kolam berbentuk bulat yang terbuat dari terpal. Jenis kolam tersebut dinilai lebih praktis dan dapat menghemat tempat. Kolam dengan ukuran diameter 3 meter mampu menampung hingga 3 ribu ekor lele. Pada dasar kolam, dipasang pipa yang akan berfungsi sebagai jalan keluar kotoran lele yang mengendap di dasar kolam. Proses pembuangan kotoran lele harus diikuti dengan penambahan air, sehingga kolam tidak akan mengering.

Pada praktek pembudidayaan dari ikan lele ini, air dari kolam ikan lele biasanya diambil untuk menyirami tanaman sebagai langkah pemanfaatan limbah ikan lele untuk pertanian. Setiap dari anggota kelompok ternak juga memiliki kolam sendiri yang terbuat dari beton dirumah masing-masing.

Komentar atas Kampung Lele bayuran

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License