Kegiatan Advokasi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)Bagi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

Aditya Pertama 17 Maret 2021 11:00:57 WIB

PoncoWarta - Staf kalurahan Poncosari menghadiri kegiatan Advokasi Kesehatan Reproduksi Remaja
(KRR) Bagi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang diadakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk
Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bantul ( DPPKBPMD Bantul ).
Bertempat di Gedung Pengawas Dinas DIKPORA Kabupaten Bantul, kegiatan dihadiri oleh perwakilan
dari Dinas PPKBPMD Kabupaten Bantul, Emi Masrurah dan Ki Sutikno sebagai narasumber dan para
anggota peserta kegiatan perwakilan dari kalurahan serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Diawali dengan laporan kegiatan dimana semakin meningkatnya pernikahan dini yg mengakibatkan
kehamilan yang tidak diinginkan. Menurut dari sumber data Dinas Kesehatan, bahwa selain dari
anagka pernikahan dini yang tinggi diikuti pula dengan meningkatnya percerain. Pernikahan dini
oleh remaja yang masih berstatus pelajar dan belum mengetahui tentang kesehatan reproduksi
remaja. Tujuan dari kegiatan ini diharapkan kepada para pesertauntuk dapat memahami Kesehatan
Reproduksi Remaja secara utuh dan dampak negatifnya serta memahami penyakit yang mungkin
ditimbulkan untuk dapat dipahamkan kepada remaja.

Mewakili kepala dinas yang sedang ada kegiatan lain Kabid Daalduk Bapak Rumanto Paskah, S.Sos memberikan sambutan mengenai pemahaman remaja dalam kesehatan reproduksi yang masih rendah, ada  permasalahan pada angka kelahiran pada usia muda. Beliau berharap agar meningkatkan peran tokoh  masyarakat, pemerintah desa. Maka dari itu mengadakan kegiatan ini yg dimaksudkan untuk bisa  memahamkan kesehatan reproduksi kepada para peserta undngan sehingga dapat memahami komunikasi  yg baik untuk para remaja.

Dalam acara inti, Emi Masrullah selaku ketua TP PKK Kabupaten Bantul yang juga sebagai istri Bupati Bantul menjelaskan tentang pentingnya komunikasi terhadap remaja. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) merupakan suatu keadaan yang bukan hanya bebas dari sakit/penyakit secara fisik tetapi juga meliputi keadaan mental dan sosial yang sehat berkaitan dengan sistem, fungsi  dan proses reproduksi pada remaja. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pengarahan dan pemahaman mengenai KRR kepada remaja dengan komunikasi yang nyaman dan bisa diterima oleh remaja.

Sebagai narasumber yang ke dua, Ki Sutikno memberikan penjelasan mengenai pendidikan dengan menggunakan Metode Sariswara. Metode Sariswara merupakan metode mendidik anak melalui kesenian untuk membiasakan segala keindahan & kehalusan dengan menggabungkan pengalaman semua indra yang ada, baik melalui pendengaran, penglihatan, gerakan fisik, dan juga perasaan (cipta-rasa-karsa). Namun tidak hanya itu, metode ini melengkapinya dengan penggabungan semuanya itu dalam satu bingkai cerita yang mampu melekat erat di dalam diri seorang anak hingga dia kelak dewasa.

Komentar atas Kegiatan Advokasi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)Bagi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License