[Berita] Warga Poncosari Berhasil Kurangi Pembuangan Sampah ke Piyungan

Aditya Pertama 18 Maret 2021 08:32:50 WIB

PoncoWarta - KBRN, Bantul : Warga Poncosari, Srandakan, Bantul berhasil melakukan program pengelolaan sampah mandiri dan mengurangi pembuangan ke TPST Piyungan. Hal ini sudah mereka lakukan sejak setahun belakangan.

Menurut Pengelola BUMDes Mukti Lestari, Poncosari, Srandakan, Bantul, Hermitianta Prasetya, saat ini sampah residu yang dibuang ke TPST Piyungan hanya berkisar 35%. Sisanya sebanyak 65% menurutnya diolah menjadi kompos dan dijual ke pengepul.

“Saya bisa berbangga dengan pencapaian ini, dalam artian dengan pelan-pelan tapi pasti itu apa yang direncanakan jalan. Karena sampai sekarang buktinya sudah kelihatan. Dari apa yang kami lakukan di sini bisa mengurangi sampai 65%, jadi sekarang sampah yang kita buang ke landfill itu hanya 35% dari total sampah yang kami kelola. Sementara rata-rata nasional berkisar 55%,” jelasnya, Selasa (16/3/2021).

Namun, diakui pria yang akrab disapa Mimit ini, ada berbagai kendala yang menghadang ia dan rekan-rekannya. Budaya masyarakat membuang sampah di pekarangan yang luas di desa, serta di saluran irigasi menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, banyak warga yang enggan membuang sampah ke TPS 3R milik kalurahan yang dikelolanya karena harus membayar dan melakukan pemilahan.

“Sekarang pelanggan kami baru 215. Jadi yang mulai memilah baru 30%. Masih harus terus mengedukasi sembari jalan. Karena untuk mengubah cara hidup masyarakat itu susah, dari buang di pekarangan sembarangan hingga bayar. Sekarang harus bayar dengan aturan ini itu, banyak yang protes,” katanya.

Selain itu, Mimit juga menyebut, masih banyak warga desa yang menggangap diri mereka miskin. Sehingga tanggung jawab terhadap pengelolaan sampah di kalangan warga belum terbentuk. Padahal dari sisi ekonomi, ada banyak dampak positif yang dicapai.

Salah satunya kedepan, Mimit menargetkan untuk bisa mengelola kompos dan membentuk pondasi sirkular ekonomi. Yakni dengan membangun kemandirian petani untuk tidak menggunakan pupuk pabrik dan beralih ke kompos. Meski hal ini tidak mudah, karena saat ini pihaknya belum memiliki berbagai fasiltas pengolah kompos.

“Jadi sampah organik itu 60% dari sampah total itu pengen kita olah jadi kompos. Dari situ kita mau lempar ke petani untuk bikin pertanian tanpa pupuk kimia. Kemandirian petani untuk tidak bergantung ke pupuk pabrik. Itu kalau di sini saat ini belum maksimal karena belum punya alat. Kami kekurangan dana untuk pengadaan alat cacah kompos, cacah sampah organik, pengayak kompos,” pungkasnya. (dev-jos)

 

Sumber 

Komentar atas [Berita] Warga Poncosari Berhasil Kurangi Pembuangan Sampah ke Piyungan

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License